MENGENAL KAIN FURING
Kain Furing adalah lapisan kain tambahan yang dipasang di bagian dalam pakaian, atau beberapa benda lainnya yang kemudian dijahit menjadi satu kesatuan yang utuh. Jenis kain ini merupakan kain yang kerap digunakan sebagai pelapis busana pada bagian dalam. Saat ini, kain furing banyak yang terbuat dari beragam jenis serat. Tergantung dari kebutuhan serta kualitas dari barang atau pakaian yang menggunakan lapisan tersebut. Mulai dari jenis rayon, satin hingga lapisan yang berbahan Sutra.
Kain furing juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:
- Sebagai kain pelapis supaya tidak transparan
- Dapat mengurangi rasa panas
- Sebagai bahan penyerap keringat
- Mampu mengurangi lekuk tubuh
- Dapat memberi kesan rapi
JENIS – JENIS KAIN FURING
Kain furing bisa digunakan dengan beberapa jenis kain yang lembut, tidak terlalu tebal. Berikut beberapa jenis bahan kain yang cocok digunakan sebagai kain furing.
- Kain Ero
Nama lainya adalah kain holoe merupakan jenis kain yang kerap digunakan untuk serasagam sekolah anak SD. Kain ini tidak begitu tipis untuk dijadikan furing baju atau atasan. Harganya relatif murah dan terjangkau.
Kain ero memiliki karakteristik lembut, sedikit berbulu. Selain itu, ada juga yang mudah menyerap keringat, sehingga menjadi salah satu alasan kain ini digunakan sebagai kain furing. Kain ero memiliki banyak pilihan warna.
2. Kain Asahi
Kain asahi memiliki karakteristik halus serta sedikit panas karena terbuat dari 100% serat polyester. Selain itu, kain Asahi memiliki harga murah serta ringan sehingga cocok digunakan sebagai furing. Memiliki ciri-ciri yang cenderung lebih kasar serta panas manakala dibandingkan dengan kain furing lainnya. Hal itu dikarenakan kain furing satin asahi memiliki kandungan polyester yang lebih banyak. Jenis kain ini dibuat dengan cara ditenun menggunakan teknik silang polos.
3. Kain dormeuil
Jenis kain ini adalah jenis kain polyester yang memiliki fungsi sebagai bahan lapisan dalam pakaian atau furing. Kain satu ini juga kerap digunakan sebagai pembuatan kantong jaket. Selain itu, kain ini memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan kain Ero serta Asahi. Selain itu, warnanya juga sangat beragam. Jenis kain furing ini termasuk jenis furing yang memiliki karakteristik cukup tebal. Meskipun cukup tebal, ternyata tetap memiliki tekstur yang halus.
4. Kain Tricot
Merupakan salah satu jenis material pelapis pakaian seperti viselin serta staplek yang dilengkapi dengan lem khusus. Kain ini kebanyakan memiliki karakteristik berserat seperti jaringan dapat serta dipasang dengan mudah pada bahan kain. Pemasangannya cukup dengan menggunakan setrika.
5. Kain jala
Kain jala merupakan bahan kain yang bisa diaplikasikan langsung sebagai pelapis di dalam jaket. Bahan kain jala ini banyak dipilih karena memiliki karakteristik yang nyaman, tidak tebal serta mampu menyerap keringat.
6. Kain polar
Kain polar banyak dijadikan pilihan karena memiliki lapisan kapas pada bagian dalam serta luarnya. Bahan kain polar memiliki karakteristik hangat, tidak panas dan nyaman digunakan untuk membuat bahan dalaman jaket.